Garut, KabarSakti.com – Kepedulian dan jiwa kemanusiaan anggota Polri kembali terlihat melalui sosok Bripka Yanto, anggota Polsek Tarogong Kaler, Polres Garut, Polda Jabar yang dengan tulus merawat dua anak terlantar. Kedua bocah ini, Annisa Daniati (4) dan Linda Mariyam (7), merupakan anak dari seorang pelaku kejahatan yang ditangkap karena kasus penggelapan.

Kisah ini bermula ketika Kapolres Garut, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, mengajak puluhan anak yatim dan dhuafa berburu baju Lebaran di pusat kota Garut, Sabtu (22/3/2025). Di antara mereka, Annisa dan Linda tampak begitu ceria memilih pakaian, hingga menarik perhatian Kapolres. Saat ditanya, mereka mengaku datang bukan bersama keluarga, melainkan diantar oleh Bripka Yanto.

Bripka Yanto pun menjelaskan bahwa ayah mereka, AS (43), saat ini menjalani hukuman atas kasus penggelapan motor, sementara sang ibu menderita stroke dan tidak mampu mengurus anak-anaknya.

Kasus ini bermula pada Oktober 2024, ketika AS, seorang pekerja di depot air minum di Cipanas, Tarogong Kaler, nekat menggelapkan sepeda motor operasional tempatnya bekerja untuk membiayai pengobatan istrinya. Motor tersebut dijual seharga Rp2 juta, yang seluruhnya digunakan untuk biaya berobat. Setelah ditangkap oleh kepolisian, AS mengaku menyesal, namun laporan tetap diproses karena pemilik usaha tidak bersedia mencabut laporan.

Bripka Yanto, yang saat itu bertugas piket, merasa iba melihat kondisi anak-anak AS yang terlantar. Ia kemudian menggali informasi lebih lanjut dan mendatangi tempat tinggal mereka di Kecamatan Cikajang. Dari hasil penelusuran, diketahui bahwa keluarga AS telah menjual seluruh harta benda mereka untuk bertahan hidup.

Melihat situasi ini, Bripka Yanto berinisiatif untuk mengurus kedua anak tersebut. Dengan restu dari keluarga serta dukungan dari atasan, ia resmi mendapatkan hak asuh Annisa dan Linda. “Sebenarnya anak AS ada empat. Dua anak yang lebih besar tinggal bersama saudara mereka untuk merawat ibunya, sementara Annisa dan Linda saya urus,” ujarnya, Minggu 23 Maret 2025.

Kini, Annisa tinggal bersama Yanto, istrinya, dan tiga anak kandungnya di Tarogong Kaler. Sementara Linda, yang masih bersekolah, dititipkan di rumah saudaranya di Cikajang, dengan semua biaya sekolah dan kebutuhan hidupnya ditanggung oleh Yanto.

Bukan hanya Annisa dan Linda, Bripka Yanto juga telah lama mengasuh seorang anak yatim lainnya, Rizki, yang tinggal bersama buyutnya yang sudah berusia 90 tahun di Desa Rancabango. “Saya tidak punya niat lain, hanya ingin berbuat baik. Mudah-mudahan ini menjadi amal baik bagi saya, keluarga, dan institusi Polri,” tutur Yanto, yang bergabung dengan kepolisian melalui jalur Tamtama pada tahun 2000.

Kapolres Garut, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, mengapresiasi dedikasi Bripka Yanto yang tidak hanya menjalankan tugas sebagai penegak hukum, tetapi juga menunjukkan kepedulian sosial yang luar biasa. “Bripka Yanto adalah cerminan Bhayangkara sejati, yang tidak hanya menegakkan hukum tetapi juga menjadi pengayom dan solusi bagi masyarakat. Kami sangat bangga dengan ketulusannya,” ungkapnya.

Kisah Bripka Yanto ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa di balik seragam kepolisian, ada hati yang penuh kepedulian dan kasih sayang. (Abucek)

Sumber Humas Polres Garut