Tasikmalaya, kabarsakti.com – Selain dodol, Garut terkenal dengan dombanya. Hewan yang merupakan sumber genetik ternak asli Indonesia ini memiliki bentuk yang khas. Domba garut memiliki beragam keunggulan dibanding spesies domba lain di Indonesia, bahkan dunia.

Jenis Domba Garut tergolong jenis domba terbaik, bahkan dalam perdagangannya dan paling cocok serta menarik perhatian banyak masyarakat, mudah dipelihara oleh petani kecil karena relative lebih mudah pemeliharaannya dan lebih cepat menghasilkan serta mudah diuangkan.

Melihat potensi tersebut, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mengelar Pesta Patok yang di laksanakan oleh Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI), bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tasikmalaya, di Kompleks Gedung Bupati Tasikmalaya, (Kamis 27 Juni 2024).

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya juga menyiapkan legitimasi domba seperti domba Garut, yang bertujuan agar domba Tasikmalaya memiliki ciri khas tersendiri. Salah satunya yang sedang dikembangkan saat ini adalah Domper (Domba Persilangan), yang memiliki ciri khas tersendiri dan lebih fokus pada pedaging.

Acara ini diselenggarakan oleh HPDKI bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tasikmalaya, menampilkan ratusan domba dan kambing untuk dinilai oleh juri dalam berbagai kategori. Budaya beternak kambing dan domba ini, telah menjadi potensi ekonomi bagi masyarakat. Dengan adanya kegemaran dalam beternak, maka terjadi pembudidayaan yang bernilai ekonomi.

Menurut Bupati Tasikmalaya, Pesta Patok ini pertama kali dilaksanakan, jadi ini sesuatu yang luar biasa Insya Allah tahun depan kita akan laksanakan lagi dengan peserta tidak hanya dari Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan akan menjadi kalender Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya,” kata Ade.

Ade menjelaskan bahwa di Kabupaten Tasikmalaya, kambing dan domba tidak hanya diminati oleh penggemar, tetapi juga memiliki potensi yang akan terus dikembangkan. Selain itu saat ini yang sedang dikembangkan adalah jenis Domba Persilangan yang memiliki ciri khas tersendiri dan lebih fokus pada pedaging.

Sementara itu, Panitia Pelaksana Pesta Domba, Wawan Tatang Hermawan, menyebutkan bahwa dalam kegiatan ini ada beberapa kategori penilaian, ada ketegori Raja Kasep, Raja Petet, Raja Pedaging, dan Ratu Bibit. Termasuk mencari bibit berkualitas untuk dibudidayakan. ujar Wawan.

Menurut keterangan salah seorang peserta penghobi domba Garut yang mengikuti kontestan Pesta Patok, untuk merebut Piala dari Bupati Tasikmalaya, Dian Rudianto yang berasal dari Kecamatan Cikatomas, membawa 7 ekor Domba dari berbagai ukuran, salah satunya domba yang pernah beberapa kali diikut sertakan dalam event seni ketangkasan adu domba.

Salah satu Domba milik Dian Rudianto, sudah ada yang di tawar puluhan juta oleh rekan penghobinya, Domba milik Dian yang satu ini selalu mendapatkan perawatan super istimewa, Domba yang satu ini rutin menjalani perawatan kuku dan mencukur bulu, serta mandi dan keramas layaknya di sebuah salon kecantikan. begitu pula dengan domba domba miliknya yang lain.

Pastinya, domba-domba tersebut bukan untuk dikurbankan saat Hari Raya Idul Adha, melainkan untuk persiapan jika ada event seni ketangkasan adu domba, seperti yang dilaksanakan di Kompleks Gedung Bupati Tasikmalaya (Kamis, 27 Juni 2024).

Dikatakan oleh Dian, perawatan salon domba ini untuk menjaga kesehatan dan terlihat penampilan domba bisa terlihat ganteng.“Saya penghobi domba Garut, perawatan biasa seperti itu, baik yang aktif ke kontes maupun tidak. Tujuannya untuk menjaga kesehatan, pertumbuhan, juga penampilan biar ‘ganteng’ tampil maksimal dalam Seni Ketangkasan Domba Garut,” kata Dian.

Pria penghobi domba Garut ini secara detail menjelaskan tentang, perawatan domba domba miliknya yang di bawah umur 2 tahun atau masa pertumbuhan, perawatannya meliputi pencukuran bulu badan, pemeliharaan tanduk dan kuku hingga pemandian domba. Disampingi itu yang dianggap penting juga olehnya yakni perawatan bulu gombres.

“Yang di bawah 2 tahun, salah satu utama yang dibiarkan itu adalah bulu di bawah jenggot, leher depan hingga dada. Sedangkan yang dibutik di bagian tengkuk atas, dan nanti setelah domba di atas 2 tahun yang tengkuk atas itu dibiarkan,” jelasnya.

Dian mengatakan bahwa, perawatan sedikit agak berbeda pada domba Garut yang berumur di atas 2 tahun, terlebih saat menghadapi kontes, Salah satunya ada pemberian minyak khusus untuk tanduk. Selain itu agar tampil prima, ada latihan fisik bagi domba tersebut. Katanya.

Lebih lanjut, kata Dian, hal yang harus diperhatikan penghobi domba Garut adalah kondisi kandang, Kebersihan kandang tentunya harus dijaga jangan sampai kotor dan bau. Selain dari itu juga asupan pakan serta nutrisi yang baik tidak bisa dipisahkan dari pemeliharaan domba Garut.

“Pakan hijauan seperti rumput dan dedaunan mesti tercukupi serta pakan tambahan seperti yang mengandung mineral, vitamin, protein tinggi, dan harus diberi juga energi yang tinggi kalorinya, supaya ototnya bagus,” pungkasnya.

(Randika)