Tasikmalaya, kabarsakti.com  –  Ali Kasmir, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sukaraja, mengadakan sosialisasi pupuk bersubsidi kepada para distributor Kios Pupuk Lengkap (KPL)  dan para  kelompok tani, pada Jumat, 23 April 2024, dalam acara tersebut berkenan hadir DANRAMIL 1214, Kapten Inf Adi Jumali beserta Bintara Pembina Desa (BABINSA).

Rapat sosialisasi dipimpin langsung oleh koordinator BPP, Ali Kasmir, dalam rapat tersebut membahas tentang banyaknya keluhan petani, diantaranya sulitnya petani dalam membeli pupuk bersubsidi.

Menurut salah para petani yang ikut dalam rapat sosialisai tersebut, Sulitnya petani dalam membeli pupuk bersubsidi setelah ada peraturan dan cara pembelian pupuk bersubsidi harus memakai Kartu Tani.

“Petani disini seperti saya kesulitan membeli pupuk bersubsidi, Sebab saya dan sebagian petani disini masih belum mempunyai Kartu Tani”. Ujarnya.

Menurut Koordinator BPP, Kec. Sukaraja, Ali Kasmir, sejak tahun 2016 sekitar 4 ribu data petani sudah dikumpulkan dan diserahkan ke pihak BRI Unit Kec. Sukaraja untuk diproses pembuatan Kartu Tani.

“Sekitar seribu Kartu Tani sudah di proses oleh Bank BRI Unit Kec. Sukaraja dan kartu taninya sudah di serahkan kepada para petani yang bersangkutan, selebihnya sampai saat ini prosesnya belum juga selesai”. Ucap Ali.

Lebih lanjut lagi pihak BPP Kec. Sukaraja mengatakan bahwa, medio tahun 2022, pihaknya sudah mempertanyakan ke pihak BRI Unit Kec. Sukaraja tentang kartu tani yang belum terproses.

“Ketika itu jawaban pegawai BRI yang mengurus Kartu Tani tersebut mengatakan bahwa data kelompok tani tidak bisa di proses, sebab datanya tidak ada” katanya.

Tidak di temukannya data tersebut, di sebabkan petugas BRI Unit Kec. Sukaraja yang lama tidak memberikan data kepada petugas yang baru, dan sebagian lagi data petani tidak valid menurut pihak Disdukcapil Kab. Tasikmalaya.

Oleh sebab itu sekian ribu orang petani di Kecamatan Sukaraja yang tidak atau belum memiliki kartu tani, kesulitan untuk membeli pupuk bersubsidi. Ungkap pihak BPP Kec. Sukaraja kepada awak media.

Dampak dari di mulainya pendataan yang kurang baik, dan pemanfaatan kartu tani yang kurang maksimal, Pada akhirnya para petani Kec. Sukaraja kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.

Pada akhirnya tercipta domino efek yang merugikan bagi petani Kec. Sukaraja, karena ada penurunan hasil panen hingga kenaikan biaya produksi. Oleh karena itu, langkah-langkah strategis perlu diambil untuk mengatasi masalah ini.

Untuk mengatasi masalah tersebut, dalam Rapat Koordinasi yang di laksanakan oleh BPP Kec. Sukaraja, menghasilkan keputusan bersama dari para pihak yang hadir dalam Rapat tersebut.

Para pihak yang di antaranya pihak dari BPP Kec. Sukaraja, pihak distributor Kios Pupuk Lengkap (KPL) dan para petani, mereka sepakat akan menggunakan sistem penebusan pupuk bersubsidi dengan mengunakan Aplikasi I-pubers.

I-Pibers adalah aplikasi yang dikembangkan oleh kementrian pertanian RI dan PT. Pupuk Indonesia (persero) untuk memudahkan penyaluran pupuk bersubsidi. Aplikasi ini berbasis nomor induk kependudukan (NIK) yang dimiliki petani.

(Red)