Filosofi Media Kabar Sakti Dipetik Dari Kereta Api
kabarsakti.com – Kereta api menjadi salah satu transportasi umum paling diminati banyak orang. Tak heran, kendaraan satu ini memang menawarkan kenyamanan dengan harga relatif murah. Selama di perjalanan, penumpang pun dimanjakan dengan pemandangan-pemandangan ciamik dari balik jendela.
Namun, kereta api ternyata bukan hanya sekadar alat transportasi biasa. Jika diulik lebih dalam, ada beberapa makna istimewa yang relatable dengan kehidupan.
Hal tersebut tak jauh beda dengan Media Kabar Sakti, kalau kereta api di kendalikan oleh Masinis, media Kabar Sakti di kendalikan oleh seorang pemimpin redaksi.
Di era kepemimpinan Rolis Siregar saat ini, Media Kabar Sakti mengambil filosofi yang di petik dari Kereta Api.
Konsistensi menciptakan keteraturan
Kereta Api tetap berjalan di atas rel, tidak akan berhenti sebelum sampai tujuan, konsistensi menciptakan keteraturan perjalanan. Jika tidak ada halangan yang berarti, kereta api selalu berangkat sesuai jadwal. Selain itu, jadwal yang ditetapkan juga sama setiap harinya. Sehingga, para penumpang lebih mudah melakukan pertimbangan untuk perjalanan.
Demikian juga Kabar Sakti, perusahaan yang bergerak di dunia jurnalistik (pers) ini dalam menyajikan dan menyuguhkan berita, para jurnalisnya di tuntut tidak boleh melupakan prinsip 5W+1H. Yaitu what (apa), when (kapan), where (di mana), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana), sehingga berita yang disajikan tegas, lugas, dan faktual, sehingga semakin banyak minat pembacanya.
Seperti halnya Kereta api menjadi salah satu transportasi umum paling diminati banyak orang. Tak heran, kendaraan satu ini memang menawarkan kenyamanan dengan harga relatif murah. Selama di perjalanan, penumpang pun dimanjakan dengan pemandangan-pemandangan ciamik dari balik jendela. Namun, kereta api ternyata lebih dari sekadar alat transportasi biasa. Jika diulik lebih dalam, ada beberapa makna istimewa yang relatable dengan kehidupan.
Tak perlu menunggu orang yang tidak serius
Kereta api akan tetap berangkat sesuai jadwal meskipun masih ada beberapa pembeli tiket yang tertinggal. Hal tersebut tidak akan memengaruhi apa pun atau membuat kereta merugi. Yang ada justru sebaliknya.
Begitu pula, Kabar Sakti juga tidak perlu menunggu orang yang mau ikut bergabung di dalam gerbong. Apalagi jika orang tersebut tidak memiliki keseriusan dan cenderung berleha-leha. Kabar Sakti hanya fokus pada orang-orang yang punya tujuan.
Tetap berjalan di jalur yang benar hingga tiba di tujuan
Kereta api punya jalur sendiri yang sudah dirancang sedemikian rupa. Ia hanya melaju di atas rel hingga tiba ke stasiun terakhir. Selama masih berada di jalur yang benar, tiada yang perlu dikhawatirkan, ia akan menabrak apapun yang menghalanginya.
Hal tersebut juga di lakukan oleh Kabar Sakti yang saat ini menggunakan jalur yang tepat untuk menggapai tujuan. Untuk menempuh jalur tersebut, Kabar Sakti menerapkan sistem self awareness, kepada awak medianya.
Awak media datang dan pergi, yang tersisa hanya kenangan.
Dua tahun lebih Kabar Sakti telah menunjukkan eksistensinya di dunia kejurnalisan, awak medianya datang dan pergi silih berganti. Tidak ubahnya seperti kriteria para pelajar di masa sekolah, mereka bisa saja menjadi saling asing saat sudah lulus. Itu semua menyisakan kenangan dengan porsinya masing-masing, terlepas baik atau buruk.
Begitu pula para penumpang kereta api. Mereka naik dan turun di stasiun yang berbeda-beda. Frekuensi pertemuan dan kesan yang ditinggalkan satu sama lain pun juga berbeda.
Untuk mencapai tujuan besar, diperlukan tujuan-tujuan kecil.
Di dalam gerbong Kabar Sakti, awak medianya bebas bermimpi setinggi apa pun. Namun, untuk mewujudkan mimpi itu, diperlukan usaha dan doa yang maksimal. Salah satu strategi usaha yang dilakukan oleh Rolis Siregar sebagai pemimpin redaksi, membagi mimpi tersebut menjadi bagian-bagian kecil agar lebih realistis.
Sama halnya dengan kereta api dalam lajunya menuju stasiun terakhir, ia selalu berhenti sebentar di stasiun-stasiun sebelumnya.“take a break” yang di lakukan Kabar sakti saat Kabar Sakti tidak memungkinkan melanjutkan berkarya saat ini, bukan berati kelemahan, namun untuk mengevaluasi kinerja awak medianya, agar awak media Kabar Sakti dapat mewujudkan mimpi mimpinya.
Redaktur Pelaksana media Kabar Sakti, menjelaskan bahwa, saat ini sudah ada acungan edblek berwarna hijau, dan semboyan 40 menjadi tanda pemberian izin kepada kondektur, bahwa kereta siap diberangkatkan. Ujar Randika.
“Sebagai kondektur saya sudah menjawab dengan semboyan 41. Dan mulai Senin, 27 Mei 2024, saya akan membunyikan peluit, tanda saya sebagai kondektur memberikan perintah berangkat kepada masinis”.ucapnya.
Setelah kondektur meniup peluit yang akan di jadwalkan pada Senin, 27 Mei 2024, saya sebagai masinis akan memberangkatkan kereta dengan gerbong berderet ke belakang. Kata Pemimpin Redaksi media Kabar Sakti, Rolis Siregar.
“Take a break Kabar Sakti sudah selesai, gerbong kami akan meninggalkan setasiun ini untuk menuju ke setasiun berikutnya, maaf kami tidak akan menunggu siapapun yang mau ikut ke gerbong kami untuk melanjutkan perjalanan kami menuju stasiun berikutnya, yang mau ikut kedalam gerbong kami silahkan menunggu di setasiun tujuan kami berikutnya”. tutup Rolis Siregar, sang pemred media Kabar Sakti.
(Red)